Filosofi merupakan pandangan atau sudut pandang seseorang terhadap sesuatu hal yang dijadikan sebagai prinsip dalam hidupnya.
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani “philosophia” dari kata “philos” artinya cinta dan “Sophia” artinya pengetahuan yang bijaksana. Oleh karena itu Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang kebijaksanaan terhadap sesuatu hal.
Seseorang yang berfilsafat adalah orang yang memiliki pandangan atau pemikiran yang kritis, radikal, konseptual serta teoritis. Dalam kehidupan juga manusia memiliki filosofi atau disebut sebagai filsafat kehidupan.
Filsafat kehidupan yaitu setiap sikap atau pandangan seseorang yang berkaitan dengan kebermaknaan akan kehidupan atau tentang bagaimana menjalani hidup yang seharusnya.
Disini aku akan mengajak mu untuk membicarakan tentang filsafat kehidupan itu sendiri.
A. Stoicism atau Stoikisme
Stoikisme ini dikenal dengan sebutan filosofi teras. Dalam stoikisme kita dapat mempelajari tentang ketenangan dan bagaimana kita mengendalikan diri sendiri. Dalam stoikisme sendiri kita diajarkan bahwa kita harus memiliki kendali penuh atas emosi, tindakan terhadap situasi dan kondisi satu waktu tertentu.
Stoikisme juga mengajarkan kita bahwa kita harus menerima apapun yang tidak dapat kita ubah dalam hidup sebagai bagian dari takdir.
Selain itu, dalam ajaran stoikisme ini kita diajarkan tentang kebahagiaan yang sejati dimana kita tidak menggantungkan kebahagiaan kita pada meteri atau harta namun pada moralitas dan kualitas karakter.
"Ataraxia" yaitu keadaan pikiran yang dicapai melalui kendali diri dan penerimaan.
"Dikotomi kontrol" yaitu untuk mencari tau.dan mempelajari hal hal yang bisa kita kontrol dan hal yang tidak bisa kita kontrol.
Dalam stoikisme kita diajarkan bahwa dalam hidup ini ada hal yang bisa kita kontrol/ kendalikan ada pula yang tidak bisa kita kendalikan.
B. Confucianisme (Etika dan Kebijakan)
Pada filosofi ini ada beberpa teori yang kita pelajari, yaitu yang pertama adalah
Ren yaitu konsep utama dalam confucianisme dan sering diterjemahkan sebagai keutamaan manusia atau kasih sayang.
Li berarti tindakan yang tepat.
Dalam teori ini mengacu pada tindakan dari ritual yang tepat pada kehidupan sehari hari. Adapun ritual itu yaitu etika, tata krama, nilai nilai moral dan sosial.
Xiao (penghormatan kepada orang tua).
Teori ini konfucius menanggap bahwa penghormatan kepada orang tua adalah dasar dari semua hubungan sosial yang lebih baik.
Yi (kebajikan atau keadilan) merupakan keadilan dalam moralitas. Teori ini mengajarkan akan pentingnya tindakan yang benar dan keadlian dalam hubungan sosial maupun politik.
Zhi (kebijaksanaan) yaitu pengembangan pemahaman dan pengetahuan yang baik. Teori ini menganggap bahwa setiap individu harus terus menerus meningkatkan pemahaman mereka menjalani kehidupan dengan bijak sana.
Dalam confucianisme mengajarkan kita tentang etika, penghormatan sosial, cara berbicara, berperilaku serta menghormati orang lain.
C. Hedonisme (Mengejar kebahagiaan)
Hedonisme sendiri berasal dari bahasa yunani/ Hedon yang berarti kesenangan.
Dalam filosofi ini kita diajarkan tentang mengejar kebahagiaan yang sejati. Hedonisme sendiri menganggap bahwa mencapai kebahagiaan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Kesenangan, kenikmatan sebagai nilai tertinggi.
Selain itu hedonisme juga mengajarkan tentang seseorang harus mengejar tindakan dan pengalaman yang memberikan kesenangan atau menghindari tindakan ataupun pengalaman yang tidak menyenangkan atau memberi rasa sakit.
Hedonisme juga mendorong kesenangan berkelanjutan dan mencari cara untuk menjaga dan memperpanjang pengalaman positif.
Kemajuan personal yaitu mengacu pada perkembangan personal dan pencapaian pribadi sebagai sumber kebahagiaan; pencapaian profesional, kreativitas, pencapaian pribadi.
Hedonisme dapat membantu dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Yaitu, mengejar kesempurnaan kebahagiaan ; mengejar hobi, teman sefrekuensi, pekerjaan yang memberikan kepuasan.
Menghindari kesengsaraan yang tidak perlu; menhindari rasa sakit pada fisik dan mental, menjaga kesehatan serta membangun hubungan yang sehat.
Dan terkahir adalah keseimbangan antara kesenangan jangka panjang dan jangka pendek.
Hedonisme mengajarkan tentang mengejar kebahagiaan yang sejati dalam hidup seseorang dan sesuai dengan keinginannya secara pribadi.
D. Utilitarianisme (Kesejahteraan banyak orang)
Sementara filosofi ini memiliki kerangka dasar yaitu yang pertama
Prinsip utilitas menjelaskan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang mebghasilkan sesuatu yang memberikan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang.
Kesejahteraan bersama, kerangka dasar ini mengutamakan kesejahteraan bersama dari pada kepentingan individu yang berarti kebahagiaan dan penderitaan semua orang harus dipertimbangkan secara adil.
Perhitungan konsekuensi utilitarianisme menganjurkan perhitungan konsekuensi dari berbagai tindakan yang diambil harus diukur berdasarkan dampak nya pada kesejahteraan masyarkat.
Pendidikan emosi, yaitu utilitarianisme mengakui pentingnya pendidikan emosi dan rasa tanggung jawab untuk mengambil keputusan moral yang tepat serta melibatkan kesadaran akan konsekuensi dari tindakan kita terhadap orang lain.
Utilitarianisme adalah filosofi yang mengajarkan tentang bagaimna mengutamakan kesejahteraan bersama/ kelompok dari pada kepentingan perorangan atau individu.
E. Nihilisme
Filosofi ini memperkankan kita akan ketiadaan makna dan nilai dalam hidup. Ada 3 pandangan yang menjadi kerangka dasar.
Ketiadaan makna objektif yaitu menolak gagasan bahwa ada makna objektif atau tujuan yang inheren dalam kehidupan manusia, artinya bahwa segala sesuatu termasuk nilai-nilai moral dan agama, dipandang sebagai konstruksi manusia tanpa dasar objektif.
Ketiadaan moral absolut nihilisme juga menganggap nilai nilai moral tidak memiliki dasar yang kuat atau absolut.
Ketiadaan tujuan hidup , yaitu menggambarkan kehidupan sebagai serangkaian kejadian yang acak tanpa tujuan hidup yang jelas.
Nihilisme pasif yaitu menolak makna dan nilai dalam kehidupan tanpa upaya untuk menggantikannya dengan nilai, pandangan ini sering kali mengarah pada keputusasaan dan ketidak bermaknaan.
Sedangkan nihilisme aktif adalah pendekatan yanh lebih radikan yaitu menolak adanya nilai-nilai fungsional dan berusaha menciptakan makna dan nilai baru yang bersifat subjektif.
Intinya Nihilisme adalah filosofi yang mengenalkan kita pada ketiadaan makna dan nilai objektif. Dalam pandangan ini sering kali dianggap sebagai pandangan pesimis yang mengklaim bahwa segala sesuatu bahkan nilai-nilai moral dan agama tidak memiliki dasar yang kuat dan inheren.
F. Eksistensialisme / Mencari makna dan kebebasan
Berbeda dengan Nihilisme filosofi ini justru mengenalkan kita akan mencari makna dalam hidup dan kebebasan. Eksistensiliasme menekankan segala eksistensi manusia sebagai individu yang unik dan mengeksplorasi pertanyaan - pertanyaan fundamental tentang makna hidup, kebebasan, dan tanggung jawab individu dalam dunia yang sering dianggap absurd (tanpa makna inheren).
Eksistensialisme mendorong seseorang mencari makna hidupnya sendiri dari pengalaman atau pencapaiannya secara pribadi. Kebebasan dan tanggung jawab eksitensialisme yaitu keputusan yang diambil harus mencerminkan nilai atau tujuan pribadi.
Eksistensialisme mengajarkan akan ketidak pastian dan kebetulan dalam hidup; penerimaan dan keberanian.
G. Absurdisme / Memberontak Kebasurdan Hidup
Absurdisme adalah pertemuan dua pandangan yang berbeda yaitu, ketiadaan makna objektif dari dunia dan alam semesta, di sisi lain yaitu manusia haus akan pencarian makna kehidupan.
Absurdisme menolak gagasan adanya makna absolut atau tujuan manusia. Pandangan ini menekankan bahwa mencari makna dan tujuan yang inheren adalah upaya yang sia-sia.
Absurdisme menganggap peristiwa yang terjadi di dunia adalah absurd atau tanpa logika yang jelas. Hal ini diangap tidak masuk akal dan ketidak pastian dalam eksistensi manusia dan keinginan manusia untuk terus menerus mencari makna itu sendiri dan menghasilkan ketegangan dalam pemikiran manusia.
Absurdisme mengajarkan akan penerimaan bahwa hidup memang tidak berarti dan tetap memberontak dengan menjalani setiap hari menjaga ketegangan yang ada dari absurd dan tetap menjalani kehidupan dengan senang hati, meskipun tahu bahwa hidup tidak berarti tetapi tetap dijalani.
***
Demikian lah beberpa pandangan pandangan kehidupan tiap tiap individu maupun kelompok, yang mana kita di diperkenalkan dengan pandangan yang pertama yaitu, Stoikisme yg mengajarkan tentang penerimaan akan apa yang terjadi dalam hidup, keihlasan dan faham bahwa tidak segala hal berada dalam kendali kita. Ada yang bisa kita kendalikan dan ada yang tidak bisa kita kendalikan.
Confucianisme yaitu pandangan mengenai ajaran etika dan kebijakan yang baik dan menghormati orang lain.
Sementara hedonisme mengajarkan kita akan mengutamakan kepentingan dan kebahagiaan secara pribadi.
Utilitarianisme ajaran yang mengutamakan kebahgaiaan dan kesejahteraan banyak orang dari pada kepentingan-kepentingan individu.
Nihilisme dengan ketiadaan makna, nilai dan moral kehidupan manusia.
Sedangkan eksistensialisme dan absurdisme adalah pandangan yang mencari makna, tujuan dan kebebasan akan hidup meskipun absurdisme menolak adanya makna dan tujuan dalam hidup manusia, yang walaupun tidak memiliki tujuan yang jelas namun tetap menjalani kehidupan dengan ikhlas.
Komentar
Posting Komentar