12 Dasar Hukum Alam Semesta



Mengapa kita perlu mengetahui hukum ini? 

Mengenali cara kerja alam semesta dengan segala hukum yang ada untuk menyelaraskan hidup dgn alam. Manifestasi keinginan dgn mengetahui hukum alam semesta. Hanya dengan cara ini kita dapat memahami cara kerja alam, dalam kehidupan kita, dan menyadari hal hal yang terjadi dalam setiap kehidupan kita.

Apa sajakah hukum alam semesta itu?

Ada 12 Hukum Alam Semesta yang sangat penting untuk kita ketahui.

1. Hukum Keesaan/ Kemanunggalan (The Law Of Devine One Ness)

Hukum ini mengingat kan kita bahwa seagla sesuatu yang ada di dunia ini, baik yang hidup maupun yang mati(benda hidup dan benda mati) adalah terhubung satu sama lain. 

Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan, memiliki alasan dan tujuan tersendiri baik apa yang kita pikirkan, katakan dan apa yang kita lakukan bahkan yakini akan memperngaruhi orang lain dan terhubung dengan alam semesta. 

Manusia adalah jagad alit atau disebut dengan mikrokosmos, sedangkan semesta adalah jagad agung atau jagad besar, disebut dengan makrokosmos. Setiap jiwa adalah bagian dari energi alam semesta. 

2. Hukum Getaran (The Law Of Vibrasi)

Prinsip getaran dalam ilmu fisika juga berlaku pada pikiran, perasaan, keinginan, dan kehendak di dunia ini. Segala sesuatu di alam semesta ini yang bergerak, bergetar, berpindah dan berbentuk dalam pola yang melingkar. Semua materi ; pikiran dan perasaan serta tindakan pun memikiki tingkat getaran tertentu. Suka akan menarik suka, ketika memikirkan hal yang baik maka akan menarik pikiran yang baik pula. Getaran juga akan mempengaruhi segala sesuatu di sekitar kita, orang orang, hewan yang disekitr kita, benda mati, bahkan ruang yang tampak kosong pada akhirya segalanya akan kembali mempengaruhi diri sendiri. Jadi, perlu direnungkan bahwa perasaan positif sama dengan keadaan positif sebaliknya perasaan negatif sama halnya dengan perasaan negatif. 

3. Hukum Tindakan/ The Law Of Action

Hukum aksi, sebuah hukum yang menyatakan sebuah hal harus ditetapkan agar kita dapat mewujudkan hal-hal realita di bumi ini. Ini menjelaskan bahwa agar kita memperoleh keinginan kita. Hukum ini menyatakan bahwa kita harus melakukan hal hal dan tindakan. Ketika kita sudah merasa mengambil tindakan yang selaras dengan pikiran dan impian, meski hasilnya tidak dapat diperkirakan, kapan akan tercapai dan berapa hasilnya pun tidak bisa dipastikan. Karena keberhasilan seseorang tidak sama waktu dan besarnya serta hasilnya, tergantung pada kegigihan seseorang itu.  Hukum ini juga dapat dihubungkan dengan sebab akibat yaitu ketika kita mengambil tindakan akan ada efek atau akibat dari apa yang kita lakukan dalam tindakan itu. Mengambil tindakan sesuai dengan keinginan maka alam semesta akan tahu apa yang dibawa kedalam hidup kita. Semisal jika kita ingin menjadi juru masak, maka kita mengambil tindakan untuk terus belajar,  dengan demikian semesta tahu apa yang kita perjuangkan, semesta akan mengikuti arah pergerakan sesuai tindakan kita. 

4. Hukum Korespondensi(The Law Of Correspondence)

Hukum fisika yang menjelaskan energi cahaya, getaran dan gerak memiliki prinsip yang sesuai dengan alam semesta. Seperti diatas begitu pula di bawah. 

Kehidupan lahiriah kita adalah cerminan dari kehidupan batin kita. Ada korespondi langsung antara cara berpikir dan perasaan di dalam batin kita. Hubungan dengan orang lain, kesehatan, kekayaan, dan posisi adalah cerminan dari diri kita. 

Hukum ini menjelaskan bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita merupakan cerminan dari dirikita sendiri. Selain itu, sikap yang ditunjukkan oleh org lain kepada kita merupakan cerminan dari diri kita.

Contoh lain ialah Ketika kita melihat suasana di sekitar kita jauh berbeda dari yang biasanya, seolah olah tempat atau suasana itu berubah, makan sesungguhnya apa yang kita lihat itu adalah cerminan dari diri kita. 

5. Hukum Sebab Akibat (The Law Of Cause And Effect)

Hukum ini kerap sekali orang2 menyebutnya dengan hukum karma. Setiap apa yang kita lakukan selalu membuahkan hasil atau akibat dari perbuatan kita.

Hukum sebab akibat menyatakan bahwa tidak ada yang terjadi secara kebetulan baik di dalam maupun diluar hukum universal ini. 

Apa yang kita tabur itu pula yang kita tuai. Setiap tindakan memiliki reaksi atau konsekuensi dan kita menuai apa yang kita tabur. Pikiran, perkataan dan perbuatan adalah penyebab yang memicu gelombang energi diseluruh alam semesta yang pada akhirnya menciptakan efek apakah diinginkan atau tidak diinginkan. 

Hukum sebab akibat menyatakan setiap sebab memiliki akibat, dan setiap akibat menjadi sebab sesuatu yang lain. Hukum ini menunjukkan alam semesta selalu bergerak dan berkembang dari serangkaian peristiwa.

6. Hukum Kompensasi (The Law Of Compensation)

Hukum ini merupakan bentuk dari hukum sebab akibat yang diterapkan pada berkat dan kelimpahan yang disediakan oleh alam semesta, serta efek nyata dari perbuatan kita dan diberikan kepada kita pula dalam bentuk kearah material.

7. Hukum Tarik Menarik (Law Of Atraction)

Hukum tarik menarik ini adalah hukum yang menunjukkan bagaimana kita menciptakan hal hal, kejadian dan orang yang datang dalam hidup kita. Pikiran dan perasaan kita akan akan menghasilkan energi negatif dan energi positif, energi negatif menarik energi negatif sebaliknya energi positif akan menarik energi positif juga. 

Hukum tarik menarik adalah hukum yang paling sering disebutkan atau di bahas di luar. Hukum ini juga sering digunakan orang banyak untuk mewujudkan keinginan mereka.

Hukum tarik menarik adalah hukum yang dapat mewujudkan atau merealisasikan apa pun yang kita pikirkan dan apa yang kita rasakan. Jadi, semesta akan menerima atau memancarkan  segala pikiran dan perasaan kita lalu dikembalikan kepada kita pada akhirnya, begitulah terwujdnya hasil dari pikiran dan perasaan kita. Pikiran dan perasaan yang baik dan buruk dari kita akan kembali juga dengan kita. Maka dari itu, baiklah kita memikirkan hal hal yang baik, berprasangka yang baik maka yang baik akan kembali kita terima dari alam semesta. 

Selain itu ada satu hukum yang meyerupai dengan hukum tarik menarik ini. Hukum ini sedikit lebih cepat mewujudkan hal yang dipikirkan atau dibayangkan. Yaitu hukum asumsi. 

Hukum asumsi ini yaitu hukum yang lebih cepat merealisasi kan apa yang kita pikirkan dan apa yang kita khayalkan dalam waktu yang singkat. Misalnya ketika kita berpikir atau membayangkan bahwa kita akan menikmati suatu makanan yang sudah sekian lama kita tidak makan, maka dengan hitungan jam atau hari makanan itu telah sampai didepan mata kita. Hukum ini kerap sekali di rasakan oleh setiap orang karena hukum asumsi ini seperti sebuah keajaiban ketika apa yang kita asumsi kan terealisasi dengan waktu yang singkat.

Sebenarnya hukum asumsi ini dibedakan dengan hukum tarik menarik, akan tetapi saya menggabungkannya dengan hukum tarik menarik karena, konsep cara perwujudannya tidak jauh berbeda dengan hukum tarik menarik. Bedanya ialah hukum asumsi ini mewujudkan keinginan sesuai asumsi kita, sesuai apa yang kita bayangkan atau yang kita pikirkan.

8. Hukum Transmutasi Energi Abadi. (The Law Of Perpetual Transmutation Of Energy)

Hukum ini menyatakan bahwa setiap orang mampu mengubah kondisi / energi dalam kehidupan mereka.

Getaran atau vibrasi yang tinggi dapat mengubah energi yang lebih rendah menjadi netral. Dengan begitu setiap orang dapat mengubah energi dalam hidup nya, dengan mengubah pemikiran dan getaran sehari-hari.

Setiap orang dapat mengubah kondisi/ keadaan hidup mereka dengan penerapan vibrasi tinggi setiap harinya dan menjaga agar mood (emosi dan perasaan) selalu baik setiap saat.

Kita dapat mengubah energi kita dari yang negatif menjadi positif. Ketika kita merasakan kecemasan atau kekhawatiran, keadaan marah bahkan sedih kita dapat mengubahnya dengan menjadi netral yaitu dalam kondisi positif dengan cara mengubah pikiran kita. Kita juga bisa menjaga atau menetralkan energi kita agar mood baik yang kita rasakan tetap terjaga.

Memang tidak mudah dikarenakan pengalaman yang terjadi dalam hidup sehari hari akan tetapi dengan melatih diri dan lebih mendengarkan intuisi maka akan berhasil. 

9. Hukum Relativitas/ The Law Of Relativity

Hukum ini menjelaskan bahwa setiap orang akan selalu menerima percobaan percobaan atau masalah untuk memperkuat imannya agar tetap berada pada kondisi yang stabil. Setiap orang haruslah menganggap tiap masalh yang dihadapinya sebagai tantangan dalam hidupnya dan tetap terhubung dengan hati. Hukum ini juga mengajarkan kita untuk membandingkan setiap masalah yang kita hadapi dengan masalah orang lain dan selalu menempatkan situasi itu pada pandangan yang positif.

Tidak peduli seperti apa kita melihat masalah kita, selalu ada orang lain yang memiliki masalah yang lebih buruk dari kita atau sebaliknya selalu ada keadaan orang lain lebih baik dari kita.  Segala sesuatu di alam semesta ini bersifat relatif. Aspek spiritual dan metafisika dari hukum relativitas ini memberi tahu kita bahwa segala sesuatu di dunia ini, fisik kita hanya dibuat nyata melalui hubungannya atau dibandingkan dengan sesuatu. Cahaya hanya ada jika dibandingakan dengan gelap.

Intinya kita tidak lebih rendah atau lebih tinggi dari siapa pun. Harga diri dan kerendahan hati sejati muncul dari realisasi. 

10. Hukum Polaritas. /The Law Of Polarity

Ada dua kutub yang berlawanan, perbedaan antara dua ekstrim dari satu hal tersebut disebut Polaritas. 

Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu berada dalam kontinum dan memiliki kebalikan. Kita dapat menekan dan mengubah pikiran yang tidak diinginkan dengan berkonsentrasi pada kutub yang berlawanan namun berkesinambungan. 

Ini hukum getaran mental, ada atas dan ada bawah,  ada baik ada buruk, ada naik juga ada turun, ada kasar dan ada lembut serta ada sukses dan ada gagal. Semuanya dual, memiliki pasangan yang berlawanan, berbeda tapi sama, identik namun berbeda dalam serajat.

Hukum polaritas membutuhkan belajar menjaga keseimbangan dan fokus secara konsisten.

11. Hukum Irama (The Law Of Rhythm)

Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu bergetar dan bergerak sesuai ritme tertentu. Ritme ini membentuk musim, siklus, tahapan perkembangan dan pola. Setiap siklus mencerminkan keteraturan alam semesta. Hukum ritme menyatakan bahwa energi dalam alam semesta ini seperti pendulum, setiap berayun ke kanan maka akan berayun ke kiri. Segala sesuatu yang ada terlibat dalam tarian, bergoyang, mengalir, berayun bolak balik. 

Hukum ini dapat dilihat dari siklus ekonomi, kehidupan kita, ada periode tinggi lalu ke periode rendah. Terkadang diatas terkadang dibawah. Selain itu kita dapat melihat ketika musim terus berganti dari musim panas ke musim dingin/ hujan. Semua memiliki siklus namun memilki ritme atau pola. Apa yang tampak acak sebenarnya sangat teratur. Hukum ritme juga mengatur ekonomi, kesehatan, hubungan serta kerohanian. 

Jika kita sadar bahwa kita berada di puncak, maka kita dapat memperkirakan kesehatan kita akan menurun pada akhirnya. Namun, dengan melihat turunnya kesehatan ini sebagai sesuatu yang salah dan melihatnya sebagai tanda untuk mengistirahtkan tubuh kita, namun secara hukum kita harus tumbuh ke tingkat yang lebih tinggi. 

12. Hukum Gen / Gender (The Law Of Gender)

Hukum ini menyatakan segala sesuatu memiliki prinsip maskulin (yang) dan fheminim (yin).

Hukum ini juga mengatakan segala sesuatu di alam semesta ini memiliki energi maskulin dan energi fheminim, laki laki dan perempuan dituntut untuk agar seimbang dalam kehidupan nya.

Segala sesuatu di alam semesta ini, Laki - laki dan perempuan masing-masing memiliki energi yang dualitas, yin dan yang. Meskipun seseorang itu laki laki namun didalam dirinya terdapat energi fheminim dan energi maskulin. Meskipun ia seorang yang terlihat jantan, namun dalam dirinya terdapat sifat kelembutan, dan penuh kasih, merangkul dan mengayomi.

Sebaliknya pada perempuan, meski pun terlihat lemah dan pasif namun dalam dirinya terdapat sifat yang keras, aktif, kuat serta bertanggung jawab (yang).

 


Komentar