JANGAN AJARKAN ANAK BERBOHONG


Pada tulisan kali ini Kelihatan agak gimana gitu, secara saya belum punya suami bahkan anak. Bisa bisanya mengulas tentang parents and child. Malah jelas jelas saya masih seorang anak.

Justru karena saya masih seorang anak, mewakili seluruh anak di dunia ini mengutarakan isi hati kami para anak-anak kepada seluruh parents di dunia ini.

***

Di jaman ini, maju, berkembang dan serba canggih bahkan pola pikir dan sikap setiap orang sudah maju dan berubah. Aku fikir termasuk cara pandang parents dalam mendidik anaknya dengan cara yang baik sesuai dengan perkembangan jaman.

Ternyata tidak. ternyata masih ada aja parents yang mendidik anaknya dgn cara yang lama, yaitu memarahi dengan kata yang kurang mengenakkan di hati . Kedua mencemooh , menggertak dengan kalimat yang tidak layak untuk didengar oleh anak tersebut. Tidak hanya itu, bahkan juga mengekang untuk tidak boleh melakukan hal yang anaknya inginkan.

Alangkah baiknya hal itu tidak boleh dilakukan lagi karena hal itu akan membuat sang anak akan menjadi rendah diri, tidak percaya diri, sakit hati sampai terbawa hingga di usia dewasanya. Bahkan sering mengingat setiap titik kesalahan yang parents lakukan terhadapnya.

Aku teringat saat salah seorang teman ku dulu bercerita tentang kehidupannya di desa, bagaimana ibunya mendidiknya, melarang ini dan itu, melarangnya untuk menjalin hubungan khusus dengan seseorang.

Di satu sisi memang baik apa bila sih anak tidak memiliki hubungan khusus dengan seseorang apa lagi masih berstatus pelajar, itu memang didikan yang bagus. 

Namun disisi lain justru hal itu membuat sang anak menjadi sering berbohong, dan menjadi liar. Pergi ke sana ke mari dengan teman-teman atau dengan seseorang.

Ada baiknya sang ibu atau parents tidak perlu mengekang atau terlalu melarang dengan sangat ketat akan tetapi membiarkan sang anak bebas melakukan apa yang ia sukai namun tetap dalam pengawasan.

Selain itu jika parents mendidik anak dengan terlalu keras, sering mengekang dan kasar, akan berdampak pula pasa karakter sang anak. Misalnya ketika parents sering memarahi dan berkata kasar kepada anak saat melakukan kesalahan atau hal lain yang dilarang, diluar dari kesadaran sang anak akan berfikir kalau mendidik atau mengajarkan anak harus seperti yang dilakukan parents; kasar, keras, cenderung berkata kasar dan suka mencemooh.

Hal ini biasa terjadi dalam beberapa keluarga, karakter negatif dari pada parents bisa saja menurun kepada sang anak bahkan sampai usia dewasanya.

Alangkah baiknya seorang parents  mendidik, mengajarkan anaknya dengan baik, tanpa harus mengekang, membiarkan sang anak melakukan kesenangannya namun tetap dalam pengawasan sang parents.

Ketika sang anak melakukan satu kesalahan, parents dapat menegur dengan lembut penuh kasih sayang, karena karakter seorang anak akan terbentuk dari cara didikan sang parents hingga usia dewasanya. 

Sekian dulu bacaan hari ini,.😊🤗🤗


Komentar