DETEKTIF KEY

 Part 2


Sebelum Subagio dan istrinya meninggal...

Seorang pemuda masuk ke dalam rumah subagio begitu saja. Subagio tidak merasa asing dengan wajah si pemuda itu, namun subagio dan istrinya terkejut dengan kedatangan laki-laki muda itu. Sementara ia masih proses dalam hukuman. Subagio dan istrinya masih belum yakin dengan apa yang terlihat di depan mata mereka.

"Reno, bagaimana bisa kamu datang kemari?"

Reno terdiam dan tidak mau menjawab sepatah katapun.

"Reno kabur kabur dari tempat itu, pa." Akhir nya Reno mulai menjawab pertanyaan Ayahnya itu.

"Kenapa? Seharusnya kamu tetap berada di sana sampai proses hukuman mu selesai."

"Emang kenapa, pa? Papa ga senang? Reno ngga bisa yah di rumah ini?"

"Bukan ga boleh Reno. Tapi kamu harus mempertanggung jawabkan perbuatanmu."

"Tanggung jawab apa? Dia pantes dapetin itu, pa. Salah sendiri siapa suruh buat aku marah?"

"Tapi tidak seharusnya kamu membunuhnya." Ucap Subagio dengan suara yang keras yang akhirnya membuat emosi Reno meningkat dan mulai menatap Subagio tajam.

"Kenapa papa malah nyalahin Reno?" Kini mata Reno mengarah pada laci meja yang ada di ruangan itu. Tentu saja ya tahu isi dalam laci meja kerja ayahnya itu. Subagio pun mulai ketakutan dengan sikap Reno saat ini. Amarahnya semakin meningkat dan bergairah untuk menghabisi ayahnya pun semakin meningkat.

Tidak hanya subagio istrinya juga sangat ketakutan, ia khawatir kalau Reno akan membunuh suaminya.

"Jangan Reno, jangan nak. Mama mohon jangan lakukan itu. " pinta mamanya sesekali berjalan perlahan mendekati meja itu, namun Reno bergerak begitu cepat, ia spontan membuka laci dan berhasil mendapatkan sebuah pistol dari laci meja itu. Istri subagio melerai anaknya itu namun ia tidak tahu bagaimana menyelamatkan Subagio sementara Reno sudah mengarahkan pistol itu pada sang ayah dan mulai menarik pelatuk pistol itu.

"Jangan Reno." Lerai ibunya dan berlari menghampiri subagio dengan niat menarik subagio dari tempat itu agar tembakan Reno melesat mengarah ke temapat lain, namun sangat di sayangkan tembakan yang dilakukan Reno tepat mengenai perut ibunya. Subagio pun merasa sangat sedih, ia mulai memanggil istrinya memohon-mohon bertahan dan agar segera membawa istrinya kerumah sakit. Akan tetapi takdir berkata lain istrinya telah menghembuskan nafas terakhir detik itu juga. Kini subagio menjadi sangat geram sekali terhadap perlakuan anak sulung nya itu, amarahnya pun semakin memuncak.

"Kurang ajar kamu Reno." Hardik Subagio saat akan bangkit melawan anaknya itu tiba -tiba sebuah peluru mengenai tepat di bagian depan kepala subagio. Laki-laki paruh baya itu kini terkapar di samping istrinya. Reno kembali menembaki seluruh badan Subagio saat melihat Sang ayah masih bernafas sehingga darah dari tubuh subagio mengalir ke segala tempat. 

Tiba-tiba Reno mendengar bunyi sirine dari kejauhan membuat ia menjadi ketakutan akan tertangkap lagi. Ia buru-buru mencari tempat persembunyian agar tidak terlihat oleh polisi itu.

                                     ***

Reni sudah berada di Rumah Sakit yang telah diberitahu Key sebelumnya, dia menunggu Key dan Polisi lainnya di Rumah sakit tersebut. Saat mobil ambulance dan Polisi tiba di Rumah sakit. Reni tampak penasaran jenazah siapa yang ada di ambulance itu, ia lalu berjalan menghampiri ambulance itu saat jenajah dari dalam ambulance di turunkan dan di bawa ke dalam Rumah sakit . Saat ia melihat kedua jenazah itu ia sangat terkejut, sedih rasanya ia sangat tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.ia pun menangisi jasad kedua orang tuanya itu. Tidak lama kemudian petugas kembali membawa kedua jasad orang tuanya ke dalam ruang jenazah, sehingga Reni tidak bisa melihat jasad kedua orang tuanya lebih lama.

"Kami menemukan mereka dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Mereka terkapar di dalam rumah." Jelas Key.

Reni hanya bisa diam dan mendengar penuturan Key.

"Tapi kami tidak mengetahui siapa yang membunuh kedua orang tua kamu. Tapi tenang saja, kami akan segera mencari tahu pembunuhnya.

                                   ***

Bersambung... 


Komentar