AKU BUKAN PENGGODA
"Terkadang disatu kisah, Korban bisa menjadi Pelaku tanpa disadari dan dengan cara yang tidak disengaja"
Rina adalah wanita yang baru lulus dibangku SMA, saat ini ingin pergi keibukota untuk menuntut ilmu agar ia bisa meraih impian yang yang telah ia cita citakan selama ini. 4 tahun telah ia jalani masa pembelajaran hingga lulus dengan mendapatkan nilai yang sangat memuaskan.
Saat ini tibalah waktunya ia harus mencari pekerjaan waktu demi waktu ia lalui hingga akhirnya ia menemukan sebuah pekerjaan dengan posisi yang bagus.
* * *
Rina ingin membereskan meja meja yang ada dicafe, tiba tiba saja ia disapa oleh seorang laki laki yang bernama Roni. Roni memiliki paras yang sangat menawan dan sangat tampan mereka pun berkenalan dan saling tukar nomor hp. Sepulang dari pekerjaan rina langsung dan hendak beristirahat, tiba tiba hp nya berbunyi segera ia meraih hpnya dan menekan tobol yg berlogo warna hijau berbentuk telepon dan mengarahkan speaker hp tersebut dekat dengan telinganya.
"Hallo"
"Hallo, ini Rina kan?" Terdengar sebuah suara dari seberang sana. Rina pun tak merasa asing dengan pemilik suara itu dan ia sangat mengenali suara itu milik laki laki yang berkenalan dengan dirinya sewaktu dicafe. Lama mereka berbicara hingga malam semakin larut mereka berdua harus menutup teleponnya agar segera beristirahat.
* * *
Pagi ini rina bangun begitu cepat, ia bersiap siap berangkat kerja. Tiba tiba saja ponselnya berdering dan segera ia mengangkat tlp nya.
"Hallo.."
"Rina kamu hari ini kerja kan? Aku jemput yah. Kamu tinggal dimana?"
"Tidak usah mas."pinta rina
"Udah tidak apa apa kok, santai aja."
"Nanti ada yang marah loh mas"
"Siapa yang marah? Tidak akan ada yang marah kok. Tenang aja ok"
"Yakin mas?"
"Yakin donk."
"Yaudah deh mas kalau begitu."
Ujar rina dan segera ia memberi tagukan alamat rumahnya pada Roni.
Tidak lama kemudian sebuah mobil mewah berwarna putih tengah berhenti didepan rumah rina segera rina melangkah kan kakinya menghampiri mobil mewah tersebut dan segera ia masuk dalam mobil itu dan tak lama kemudian mobio itupun melaju.
* * *
Begitulah setiap harinya jika rina pegi atau pun pulang dari tempat kerjany. Terkadang saat libur tiba mereka bertemu dan berjalan jalan ke suatu tempat.
* * *
Hari ini saat jam kerja rina telah selesai dengan seluruh pekerjaannya, ia bersiap siap akan pulang kerumah sembari menunggu roni yang telah menjadi kekasihnya dalam waktu 3 bulan ini. Namun sebelum ia pergi ia harus menghadapi tamu yang tengah mencarinya. Tamu itu adalah seorang wanita yang sangat cantik.
"Kamu yang bernama rina?"
"Ya mbak, saya rina. Ada apa yah?"
"Kamu kenal dengan laki laki ini?" Tanya wanita itu serta menunjukkan sebuah foto kepada rina.
"Ini fotonya mas roni kan?"
"Ya. Itu roni suami saya. Dan saya istri nya." Jawab wanita itu.
"Dan kamu, ada hubungan apa kamu dengan suami saya? Dan sudah berapa lama kalian berhubungan?"tanya wanita itu dengan nada yang kasar.
Rina lalu diam seribu bahasa, bingung harus berkata apa lagi. Sebab sepengetahuan dirinya bahwa roni itu belum memiliki istri dan roni juga mengakui bahwa dirinya masih sendiri.
"Ayo jawab. Jangan coba coba merebut suami saya yah. Kamu harus tahu diri. Jangan menggoda suami orang." Kata wanita itu dengan ucapan kasar.
Namun perlahan rina mulai angkat bicara.
"Mbak, mas roni sendiri yang bilang kalau dya masih sendiri dan belum punya istri. Jangan salahkan saya ya mbk. Saya tidak tahu menahu. Jadi jangan bicara menilai orang lain." Tegas rina. Namun saat ini rina tengah merasakan suatu yang bercampur aduk dalam hatinya. Ia merasa sedih dan kecewa karena telah dibohongi oleh laki laki yang mengaku bahwa dirinya masih sendiri selain itu juga ia merasa malu karena telah menjalin hubungan dengan suami orang lain tanpa ia ketahui bahwa laki laki itu telah beristri.
"Diam kamu, tdak usah banyak omong. Akui saja bahwa kamu itu penggoda suami orang." Kata wanita itu.
Rina pun tidak bisa berkata apa pun lagi karena sebenarnya dia juga merupakan korban atas kebohongan roni. Tanpa terasa, perlahan ia mulai menetaskan air matanya.
Tak lama kemudian Roni datang yang hendak menjemput rina akan tetapi ia melihat dari kejauhan istrinya ada disana. Perlahan ia mendekat ke arah dua wanita yang ia cintai itu.
"Mama. Mama disini?"
"Ya pa. Saya disini. Ingin memberikan pelajaran pada wanita murahan ini." Jawab wanita itu dan menatap ke arah rina. Rina lalu spontan menatap ke arah wanita itu, karena telah mengatai dirinya wanita murahan. Tanpa mempedulikan istrinya roni lalu menatap ke arah rina namun rina berusaha cepat berlalu meninggalkan tempat itu tapi dengan sigap roni menangkap tangannya bermaksud ingin menahannya.
"Rina, tunggu dulu biar aku jelasin semua"
"Tidak mas, semua sudah jelas. Tidak ada yg perlu dijelaskan lagi". Sahut rina
"Rina..." seru roni namun rina begitu cepat melangkahkan kakinya hingga roni tak mampu lagi untuk mengejar rina.
"Udah mas. Biarkan saja dia." Kata si wanita itu. Ingin rasanya roni mengejar rina namun istri selalu menahannya untuk pergi.
* * *
Pagi ini rina memutuskan untuk tidak lagi bekerja dicafe itu, sudah cukup baginya menanggung rasa malu pada mata mata yang telah menatapi mereka dicafe itu. Dia tidak ingin melakukan sesuatu apapun, hanya diam dirumah dan berbaring ditempat tidurnya. Lalu dering ponselnya membuat rina seketika buyar dari lamunan nya. Segera ia meraih hpnya dan terlihat dari layar bahwa Bos sedang menanyai keberadaannya. Spontan ia langsung menjawab bahwa besok ia akan datang kembali akan tetapi bukan untuk bekerja melainkan hanya untuk mengantarkan surat pengunduran diri dari pekerjaannya. Tidak lama setelah itu, ponselnya kembali berbunyi, terlihat dari layar sana bahwa sebuah panggilan masuk dari roni. Rina lalu diam saja dan tidak ingin mendengar apapun dari roni dan ponselnya pun dibiarkan begitu saja. Setelah lima menit berlalu, ia kembali mengambil ponselnya dan memulai sebuah percakapan lewat chat watsapp di ponselnya.
"Mas, tolong jangan hubungi aku lagi. Aku tidak mau dikatakan sebagai penggoda suami orang lain pada hal jelas jelas mas lah yang berusaha mendekati aku, tolong mulai saat ini kita tidak ada hubungan lagi. Biarkan aku pergi, dan makasih untuk semuanya selama ini."
"Tapi rina aku mencintaimu." Balas roni
"Tidak mas, aku tidak peduli lagi. Lebih baik mas membahagiakan istri mas saja dari pada baik baik dengan wanita lain, karena itulah kebahgiaan mas sesungguhnya. Maaf." Kata rina menagaskan roni kembali. Setelah itu tak lupa rina memblokir segala akun sosial media roni begitupun nomor ponselnya milik roni.
Mulai saat ini rina memutuskan untuk tidak berkenalan lagi dengan laki laki manapun. Sampai ia akan membuka hatinya kembali.....
SEKIAN
Komentar
Posting Komentar